Panduan Penulis
Sebelum menyiapkan dan mengirimkan naskah artikel, harap dicatat bahwa penulis tidak disarankan untuk menarik artikel yang dikirim setelah proses publikasi (tinjau, salin, tata letak, dll.). Selama ini, Jurnal Gema Pustakawan telah menghabiskan sumber daya berharga selain waktu yang dihabiskan dalam proses. Harap siapkan naskah Anda sebelum dikirim, menggunakan pedoman berikut dan template artikel di bawah ini: Format File artikel harus disediakan dalam format Microsoft Word. Kami saat ini tidak menerima format lain, seperti file LaTex atau PDF. Panjang artikel maksimal 15 halaman, termasuk referensi. Maksimal 4 halaman lampiran diizinkan. Judul artikel berkisar antara 12 (dua belas) kata harus disediakan
Penulisan Naskah.
Naskah dapat ditulis dalam bahasa Indonesia dengan abstrak dalam bahasa Inggris yang tidak lebih dari 250 kata serta 3-5 kata kunci (keyword). Naskah harus ditulis dalam kertas berukuran A4 (ikuti Template).
Format Artikel Jurnal Gema Pustakawan.
Judul.
12 kata dalam bahasa Indonesia atau 12 kata dalam bahasa Inggris, lugas dan menarik.
Nama penulis.
(tanpa gelar), alamat dan lembaga tempat bekerja ditulis lengkap dan jelas. Naskah disusun secara berurutan dari Halaman Judul (Judul, nama penulis, lembaga, kota, Negara, nomor telpon, faksimil, email dan running title maksimal 15 kata).
Abstrak.
Merupakan miniatur isi keseluruhan tulisan meliputi masalah, tujuan, metode, hasil, simpulan , di tulis dalam bahasa Inggris dan bahasa indonesia maksimal 250 kata.
Key Words.
Memuat konsep yang terkandung dalam artikel, ditulis dalam bahasa Inggris dan bahasa indonesia terdiri dari 3-5 kata.
Pendahuluan.
Naskah ditulis dengan Times New Roman ukuran 12 pt, spasi tunggal, kertas ukuran A4 (210 mm x 297 mm) dengan margin atas 3,5 cm, bawah 2,5 cm, kiri dan kanan masing-masing 2 cm. Panjang naskah hendaknya tidak melebihi 20 halaman termasuk gambar dan tabel (jumlah gambar dan tabel maksimal berapa, misalnya 6). Penulisan heading dan subheading diawali huruf besar tanpa diberi penomoran. Kata pertama pada setiap awal paragraf menjorok 0.5 inch /1,27 cm. Apabila halaman naskah jauh melebihi jumlah tersebut maka dianjurkan untuk dibuat dalam dua naskah terpisah. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Untuk istilah asing ditulis miring (italic). Sebaiknya penggunaan subheadings dihindari, apabila diperlukan maka gunakan outline numbered yang terdiri dari angka Arab.
Pendahuluan berisi penjelasan mengenai apa, siapa, mengapa, bagaimana, kapan dan di mana penelitian/kajian dilakukan. Pendahuluan harus menggambarkan urgensi, keunikan, tujuan dan permasalahan penelitian. Keunikan yang dimaksud adalah perbedaan atau kekhasan penelitian yang sedang dilakukan dengan penelitian lain yang sudah dilakukan sebelumnya. Kemutakhiran dan sumbangsih terhadap kemajuan ilmu pengetahuan apa?
Tinjauan Pustaka.
Isi tinjauan pustaka mencakup teori dan pendapat ilmiah yang relevan dengan pokok permasalahan atau masalah penelitian. Tinjauan pustaka berupa telaah terhadap literatur dan penelitian sejenis yang relevan dengan penelitian/kajian. Dalam menuliskan tinjauan literatur, penulis harus memperhatikan mengenai pengutipan dan gaya selingkung yang digunakan. Sebaiknya sumber referensi atau literatur yang menjadi bahan acuan pengutipan naskah memiliki informasi mutakhir (maksimal sepuluh tahun terakhir) dan bersumber dari literatur primer. Pada penelitian tertentu, seperti yang berhubungan dengan sejarah, analisis teks dan sebagainya dapat mengutip naskah dengan literatur yang berumur lebih dari sepuluh tahun.
Metode Penelitian
Metode merupakan paradigma penelitian atau pengkajian, teknik pengumpulan, pengolahan dan analisis data. Metode berisi sumber data, waktu pengambilan data, populasi, sampel, penyajian data, dan teknik analisis data. Metode ini menentukan ketajaman hasil analisis data di bagian hasil dan pembahasan penelitian. Isi metode disusun dalam bentuk paragraph.
Hasil dan Pembahasan.
Hasil dan pembasan dapat ditulis dalam bentuk satu heading (judul) atau dengan menggunakan subheading. Hasil bukan merupakan data mentah yang belum diolah melainkan data yang sudah diolah dan diinterpretasikan atau divisualisasikan dalam bentuk data statistik seperti tabel, grafik, bagan, sketsa, maupun foto yang dipadukan dengan teori yang relevan. Sedangkan pembahasan merupakan hasil analisa data berdasarkan teori yang relevan (sesuai pada bagian tinjauan pustaka). Isi hasil dan pembahasan harus menjawab pertanyaan penelitian atau rumusan masalah penelitian yang dikemukakan pada bagian pendahuluan dan menemukan analisis yang tepat untuk solusi/memberikan dampak positif bagi pengembangan dunia perpustakaan
Penutup
Penutup berisi kesimpulan dan saran atau rekomendasi terhadap permasalahan penelitian, penelitian lanjutan dan seterusnya. Kesimpulan merupakan gambaran ringkas mengenai hasil dan pembahasan penelitian. Isi kesimpulan tidak disertai teori dan/atau kutipan.
Daftar pustaka.
Penulisan daftar pustaka mengadopsi format APA (American Psychological Association) 6th edition. Daftar pustaka sebaiknya menggunakan sumber primer (jurnal ilmiah, prosiding atau buku). Jumlah komposisi referensi primer sebaiknya minimal 80% dari jurnal ilmiah dan prosiding. Daftar pustaka diurutkan secara alfabetis berdasarkan nama keluarga/nama belakang pengarang. Secara umum, urutan penulisan daftar pustaka adalah nama pengarang, tanda titik, tahun terbit yang ditulis dalam kurung, tanda titik, judul tulisan, tempat terbit, tanda titik dua/colon, nama penerbit. Paling banyak nama 3 (tiga) orang pengarang yang dituliskan, apabila lebih dari 4 orang digunakan kata dkk. Nama keluarga Tionghoa dan Korea tidak perlu dibalik karena nama keluarga telah terletak di awal. Tahun terbit langsung diterakan setelah nama pengarang agar memudahkan penulusuran kemutakhiran bahan acuan. Apabila pengarang yang diacu menulis dua atau lebih tulisan dalam setahun maka pada saat penulisan tahun terbit diberi tanda pemerlain agar tidak membingungkan pembacatentang tulisan yang diacu, misalnya: Miner, J.B. (2004a), Miner, J.B. (2004b).
Berikut ini adalah beberapa contoh dari APA reference style. Untuk mempelajari lebih lanjut silahkan buka link berikut http://libguides.library.curtin.edu.au/referencing/apa
Daftar Pustaka
Jenet, B.L. (2006). A meta-analysis on online social behavior. Journal of internet Psychological, 4. Diambil 16 November 2014 dari http://www.journalofinternetpsychology.com/archives/volume4/3924.html
Khoir, S., Du, J. T., & Koronios, A. (2014). Study of Asian immigrants’ information behaviour in South Australia: Preliminary results. Proceeding iConference, March 4-7 2014, Berlin, Germany, pp. 682-689. https://www.ideals.illinois.edu/handle/2142/47274
Lofland, L. (1999). A World of Strangers: Order and action in urban public space. New York: Basic Books.
Loudon, K., Buchanan, S., & Ruthven, I. (2016). The everyday life information seeking behaviours of first-time mothers. Journal of Documentation, 72(1), 24-46.
State Library of South Australia. (n.d). Strategic plan 2014-2017. Diakses 17 April, 2017, dari http://www.slsa.sa.gov.au/webdata/resources/files/State_Library_of_SA_Strategic_Plan_2014-2017_-_Low_Resolution.pdf
Lampiran
Lampiran/Appendices hanya digunaka jika benar-benar sangat diperlukan untuk mendukung naskah, misalnya kuesioner, kutipan undang-undang, transliterasi naskah, transkripsi rekaman yang dianalisis, peta, gambar, tabel/bagian hasul perhitungan analisis, atau rumus-rumus perhitungan. Lampiran diletakkan setelah Daftar Pustaka. Apabila memerlukan lebih dari satu lampiran, hendaknya diberi nomor urut dengan angka Arab.